Jumaat, 7 Ogos 2015

SECANTIK APAPUN ISTRIMU; KALAU KENTUT KAU PASTI TUTUP HIDUNG… Ustadz Muhammad Arifin Badri, ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ



Sobat; mencari istri cantik sah sah
saja. Sebagaimana mencari istri
sholehah itu adalah satu keniscayaan
atas setiap insan. Dan mendapatkan
istri cantik nan sholehah apalagi kaya
raya itu adalah impian setiap pemuda.
Namun demikian; kalaupun anda telah
berhasil mendapatkan istri cantik;
sholehah dan kaya raya; tetap saja
kalau dia kentut anda akan kebauan
dan akhirnya tutup hidung. Dan bila
dia sedang buang hajat alias kotoran;
toh tetap saja anda tidak suka untuk
melihatnya.
Bukan sekedar anda tidak suka untuk
melihat atau menciumnya, anda pasti
segera mengarahkannya agar menjauh
ketika kentut dan buang hajat; dan
juga segera membersihkan dirinya;
agar kotoran itu tidak merusak
keharmonisan hubungan anda.
Mustahil anda berkata kepadanya:
karena aku cinta maka tidak mengapa
engkau kentut sebarangan dan kencing
sembarangan dan tidak usah bersuci.
Joroook dan menjijikkan bukan?
Bisa dibayangkan apa yang terjadi bila
anda sedang bermesraan dengan istri
yang cuuuuuantik juuueelita, tiba tiba
dia ngompol atau minimal kentut.
Waaah bisa kacau tuh keharmonisan
anda berdua; dan sejuta rayuan
gombal andapun bisa buyar semua.
Tetapi; sebau apapun kentut dan
kotoran istri anda; pastilah setelah
semuanya hilang dan dibersihkan
anda segera lengket kayak perangko;
dan sejuta rayuan gombalpun segera
mengalir deras kembali. Bukankah
demikian sobat?
Sobat! Kondisi di atas hanyalah
ilustrasi sederhana bagi kita semua
dalam membangun hubungan sosial
kemasyarakan dengan sesama ummat
Islam yang dibangun di atas ukhuwah
islamiyah.
Setiap muslim adalah saudara bagi
muslim lainnya; sebagaimana Allah
Ta’ala tegaskan:
ﺇﻧﻤﺎ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻮﻥ ﺇﺧﻮﺓ
“Sejatinya sesama orang orang yang
beriman adalah saling bersaudara.”
Sekuat apapun persaudaraan antara
kita; bukan berarti kita buta; menutup
mata dari segala kekurangan dan
kesalahan yang ada. Ukhuwah antara
kita mengharuskan kita untuk saling
mencintai dan membela.
Dan di saat yang sama bila saudara
kita berbuat salah; dosa dan khilaf;
baik dalam hal amalan; ucapan atau
keyakinan; maka sepatutnya kita
menegurnya agar segera
membersihkan dirinya dengan
istighfar dan taubat; sebagaimana
yang kita lakukan kepada istri kita
tercinta bila dirinya ternodai dengan
kotoran atau najis.
Karen itu; pahamilah sobat bahwa
teguran yang tulus dan santun
sejatinya adalah implementasi dari
kasih sayang dan ukhuwah.
Demikianlah dahulu Rasulullah
shallahu alaihi wa sallam
menjelaskan hubungan antara
ukhuwah dan amar ma’atuf nahi
mungkar, beliau bersabda:
ﺍﻧﺼﺮ ﺃﺧﺎﻙ ﻇﺎﻟﻤﺎ ﺃﻭ ﻣﻈﻠﻮﻣﺎ. ﻗﺎﻟﻮﺍ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻧﻨﺼﺮﻩ
ﻣﻈﻠﻮﻣﺎ ﻓﻜﻴﻒ ﻧﻨﺼﺮﻩ ﻇﺎﻟﻤﺎﻗﺎﻝ: ﺗﻜﻔﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻈﻠﻢ ﻓﺬﺍﻙ
ﻧﺼﺮﻙ ﺇﻳﺎﻩ .
“Tolonglah saudaramu; baik dia
berbuat zholim atau dia dizholimi.
Spontan para sahabat bertanya
keheranan: wahai Rasulullah, kita
menolongnya di saat ia dizholimi itu
adalah wajar; namun bagaimana
halnya kita menolongnya di saat ia
berbuat zholim? Beliau menjawab:
dengan cara engkau menghalanginya
dari perbuatan zholimnya maka itulah
bentuk pertolongan
kepadNya.” (Bukhori; At Tirmizi dll)
Karena itu tidak sepatutnya anda risau
dengan adanya teguran; nasehat;
ingkar mungkar; bantahan yang terjadi
sesama ummat islam dan juga para
ulama’ selama itu semua dilakukan
secara SANTUN; OBYEKTIF & TANPA
PAMRIH alias LILLAH semata.
Wallahu a’alam bisshawab; selamat
mencari istri yang cuuuantik;
sholehah dan kalau kentut baunya
huuaaruuuum & kalau dapat segera
kabari ummi yah . . . . Emotikon grin

Tiada ulasan:

Catat Ulasan