Sabtu, 29 Ogos 2015

hati keras


allah berfirman:

“belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk mnundukkan hati mereka mengingati allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka). Janganlah mereka menjadi seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan al kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang pangjang ke atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”
(al-hadid(57):16)

     Di dalam ayat ini, allah melarang orang-orang yang beriman berlaku seperti ahli kitab, yang terdiri daripada yahudi dan nasrani. Akibatnya waktu berlalu begitu sahaja dan kejadian demi kejadian yang berlaku setiap hari membuatkan hati mereka keras bagaikan batu, bahkan lebih karas daripada itu, menyebabkan ereka semakin jauh dari agama.

     Sayyid quth mengatakan: “ayat inimengandungi peringatan bagi orang yang menunda-nundakan perintah allah dan akibat yang akan mereka terima. Hati manusia beransur-ransur keras bila mereka melalui masa yang sangat panjang tanpa cahaya yang menerangi hati mereka. Akhirnya, hati menjadi semakin keras walaupun sebelumnya lembut, di saat mereka lalai dari mengingati allah ada tidak menerima kebenaran dengan tulus.’’

       Ibnu mas’ud berkata: “selang waktu antara keislaman kami dan celaan allah kepada kami dalam ayat ini(al hadid(57):16) hanya empat tahun. Ketika ayat ini diturunkan, nabi berkata: “allah menganggap kamu lalai dari kekhusyukan.” “kami telah khusyuk,’’ jawab para sahabat.(HR Muslim)

      Al hasan berkata: “allah menganggap mereka lalai, padahal mereka adalah makhluk yang paling dicintai allah.


      Jika teguran ini ditujukakan kepada para sahabat nabi, walhal mereka telah menempuh jalan yang sangay panjang menuju allah dan telah turun pula beberapa ayat tentang keutamaan, kmuliaan, serta kesungguhan mereka, lalu bagaimana dengan kita, yang telah lama tenggelam dalam golombang keduniaan dan terseret dalam kenikmatan syahwat?

Tiada ulasan:

Catat Ulasan